Jumat, 15 April 2011

Tingkatan Dalam Dzikir

Menurut sebagian ulama Tasawuf , dzikir itu terbagi menjadi tiga derajat atau tingkatan, yaitu :Dzikir Lisan, dzikir hati dan dzikir sir.

1
. DZIKIR LISAN,
yaitu dzikir nafi dan istbat dengan kalimat Laa ilaaha illa Allah.

"Fa'lam annahu, Laa ilaha illa Allah wastaghfir lidzanbik"

Artinya : "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu."

Pada ayat tersebut terdapat urusan nafi dan istbat, bahwa yang dinafikan disinilah adalah menghapus segala yang bersifat ketuhanan, seperti aku gagah, aku kuat, aku hebat, aku berilmu, nah, dengan zikir lisan ini kita menafikan dan mengistbatkan dalam hati kita, bahwa tidak ada yang gagah, yang hebat, yang kuat dan yang pintar, kecuali Allah. Oleh karena itu dzikir lisan ini adalah sebuah 
metode atau cara untuk memangkas atau menghapus semua sifat ketuhanan, yaitu sifat ke Akuan dalam dirika kita.

Jadi ketika kita berzikir lisan dengan mengucapkan kalimat 
LAA ILAHA ILLA ALLAH dalam hati kita menafikan dan mengistbatkan, bahwa tidak ada yang gagah kecuali Allah dan sebagainya serta di tasdiq kan dalam hati.

Dzikir lisan atau dzikir nafi dan istbat ini biasa disebut dzikir zohir, karena di ucapkan dengan lidah, tetapi apabila dzikir ini tidak disertai dengan hati yang tidak dibarengi tasdiq, maka orang yang melakukan dzikir ini dianggap sebagai amalan biasa danbelum termasuk iman.

2. 
DZIKIR HATI 

Dzikir ini adalah 
dzikir qolbi, yaitu dzikir yang di ucapkan dalam ha ti. Orang yang berdzikir dengan hati adalah orang yang pada hatinya telah di tuangi Allah dengan Nur yang terpancar dari kebersihan hatinya, tidak banyak orang yang memperoleh zikir ini, karena dzikir hati adalah ilham dari Allah Swt. yang disertakan dengan tasdiq yaitu memandang, akan af'al Allah, sifat Allah, dan Asma' Allah.
Dzikir hati ini kita mengucapkan kalimat Allah atau Allahu didalam hati yang telah di sertakan tasdiq, yaitu hati telah menyambung dengan Allah, zikir ini adalah buah darizikir lisan.

Orang yang berzikir dalam hati seolah-olah ia telah memandang wajah Allah.

3
Dzikir Sir

Dzikir sir atau dzikir yang menggunakan isyarat. Cara dzikir ini adalah mengikuti jalannya nafas yang turun naik dengan melafazhkan kalimat HUW yang menyatakanDIA adalah Allah yang tunggal, kalimat Huw yang dilaksanakan mengandung arti, yaitu Dia (ALLAH) yang melakukan, yaitu menghubungkan segala sesuatu, seperti, gerak, perkataan dan lain dengan af'al nya Allah. Tidak ada yang bergerak melainkan dengan Dia (Allah), tiada yang berkata kecuali dengan Allah.

Tujuan dari 
dzikir sir adalah menuju kemanunggalan atau keesaan (Ahad), yaitu dengan menggunakan rasa atau haq, yaitu merasakan adanya haq Allah pada diri kita, karena jika kita tidak merasakan bahwa didalam diri kita itu ada Allah atau haq nya Allah, maka kita belum mengenal Allah atau bermakrifat. Dzikir sir ini adalah tingkat rahasia dasar, tidaklah sanggup lidah mengucapkannya karena ia mengikuti Nur yang dikirim Allah ke dalam hati

Metode Pelatihan

Pelatihan ini menggunakan dua metode:
  1. Zikir Qalbu, yakni zikir yang dibaca dalam hati sementara mulut tertutup. Zikir ini berhuruf namun tidak bersuara.
  2. Zikir Sir (Zikir Ruh) yakni zikir tanpa huruf tanpa suara
Metode di atas kemudian diaplikasikan ke dalam tiga tahapan :
  1. Tahap Penyerahan (Taslim) berupa pengakuan terhadap kelemahan dan kekurangan diri dihadapan Tuhan. Dalam tahapan ini peserta diajak untuk istighfar (permohonan ampun kepada Tuhan), merendahkan diri kepada-Nya danmenyadari setiap tarikan dan hembusan nafas.
  2. Tahap Menikmati (Tana’um), yang terdiri dari tahapan melihat ke dalam diri (inner looking), yakni ”melihat” rasa yang sudah ada di dalam diri dengan penglihatan yang lembut dan penuh ketenangan sehingga menghasilkan rasa syukur dan pujian kepada Pencipta. Dengan ini, peserta kemudian terdorong untuk  memohon kepada Tuhan agar rasa ini tetap langgeng di dalam diri.
  3. Tahap Aplikasi (Tathbiq), berupa praktik langsung hasil dari pelatihan ini melalui praktek sehari-hari seperti menatap, bergerak, melangkah, berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain, serta berkomunikasi dengan Tuhan dalam bentuk zikir, doa dan sholat.

Minggu, 10 April 2011

Pencarian Jati Diri

Ada seorang teman yang bertanya, bagaimana caranya untuk memulai mencari jati diri? Mencari jati diri memiliki arti umum mengenali siapa sebenarnya diri kita pribadi. Tetapi pencarian jati diri secara khusus memiliki arti yang dalam yaitu proses pencarian Urip (hidup) yang ada dalam diri pribadi kita sendiri.
 Proses pencarian tersebut, jika kita sudah tahu hakekat kenapa kita hidup, maka pertanyaan tidak akan berhenti sampai di situ saja. Pertanyaan akan semakin mendalam, apa saja yang menjadikan kita manusia hidup? Dan ujung-ujungnya adalah pertanyaan siapa yang menghidupi kita?
 Dari serangkaian pertanyaan yang mendalam tersebut akan berujung pada GUSTI ALLAH. Ketika setiap pertanyaan tentang hidup itu kita sudah bisa menjawabnya, maka akan sampailah kita mulai mencoba mengenal GUSTI ALLAH lewat pertanyaan siapa yang menghidupi dan memelihara hidup kita?
 Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa proses pencarian jati diri adalah proses untuk mendekatkan diri dengan GUSTI ALLAH. Pencarian jati diri juga merupakan upaya untuk mengenal keberadaan GUSTI ALLAH, maka akan tampak tanda-tandanya bagi manusia yang mencoba mengenalnya yaitu ketenangan dalam menghadapi hidup. Disamping itu, hati menjadi lebih tenteram dan mantap dalam menghadapi hidup. Ia tidak akan grusa-grusu.
 Artinya, dalam menghadapi hidup itu, manusia yang sudah melakukan pencarian jati diri akan menyadari bahwa semua aspek kehidupan itu dibawah naungan GUSTI ALLAH. Bukankah seringkali manusia itu lupa tentang keberadaan GUSTI ALLAH. Jika berhasil dalam hidup, ia senantiasa mengatakan keberhasilan ini berkat ketekunan dan kerja kerasku selama ini!
  Nah, salah satu cara untuk mengenal jati diri adalah dengan membedakan suara hati yaitu suara hati besar dan suara hati kecil. Kalau kita sering mendengarkan suara hati besar dan hati kecil, maka kita akan hafal dengan suara hati besar dan hati kecil tersebut. Setelah hafal, cobalah untuk hanya mendengarkan suara hati kecil Anda saja.
  Pertanyaannya, mengapa kok hanya suara hati kecil yang didengarkan? Karena hati kecil yang biasa disebut dengan hati nurani itu senantiasa menyuarakan kebenaran. Sedangkan hati besar itu senantiasa menyuarakan kebohongan. Kalau kita sudah sering mendengarkan suara hati kecil, artinya kita senantiasa mendengarkan suara kebenaran hidup. Bukankah hidup itu memiliki arti Hamemayu Hayuning Bawono (Memperindah dan mempercantik Dunia). 

Sabtu, 09 April 2011

LATIHAN MEDITASI DALAM 5 MENIT

Meditasi dapat membuat perubahan dalam hidup anda. Saat hidup kita penuh dengan tekanan , kita dapat beralih ke meditasi sejenak untuk kembali menjernihkan pikiran dan masuk ke dalam pikiran yang damai.
Kenapa kita membutuhkan meditasi ?Dunia ini penuh dengan kecemasan, kekuatiran dan frustasi. Berbagai energi negatif berada disekitar kita, khususnya berbagai berita di tv, koran, majalah yang merasuk ke alam ketakutan kita. Meditasi dapat membawa kita ke tempat yang damai dalam alam pikiran. Meditasi dapat memenuhi rasa lapar jiwa kita akan kedamaian.
Saat meditasi membutuhkan ketenangan. Kita perlu mengosongkoan pikiran sesaat untuk melepaskan sejenak bagian jiwa untuk mencapai suatu tingkat kedamaian
Apakah meditasi ? meditasi merupakan suatu komunikasi dengan alam semesta. Apakah meditasi sama dengan berdoa? Pada bayak orang mungkin ya namun pada lain orang meditasi hanya sebuah langkah untuk menemukan kedamaian dalam jiwa. Namun meditasi dan doa bukanlah sesuatu yang tidak saling berhubungan. Bagaimana cara bermeditasi dapat beragam tergantung kebiasaan masing-masing individu. Pada artikel ini disajikan contoh meditasi yang mungkin dapat anda ikuti bila anda baru akan mencoba suatu meditasi.
Buatlah jadwal kapan anda akan melakukan meditasi. Mungkin anda dapat memulai dengan 5 menit meditasi pagi hari sebelum anda memulai suatu kerja. Siapkanlah segala sesuatunya sore hari sebelumnya agar saat anda memulai meditasi di pagi hari ,pikiran anda tidak sibuk dengan segala persiapan kerja.
Anda dapat mempersiapkan lilin dengan aroma ( dapat dibeli di toko) , kerang . dan dupa / ’hio’ wangi /aroma.
Siapkan diri anda. Rileks dan tenang. Nyalakan lilin dan dupa/ hio. Tariklah nafas dalam dan biarkan udara segar merasuk dalam jiwa anda. Hembuskan segala pikiran negatif dan kecemasan anda. Lihatlah pada kerang dan bayangkan diri anda rileks dan tenang di pantai , di laut. Anda adalah bagaikan anak kecil, berlari bebas , bahagia, bermain lepas di pantai. Tetaplah mata anda terbuka dan pikiran anda terpusat pada lilin yang menyala dan kerang. Bila mata anda tertutup ada kemungkinan anda akan tertidur kembali. Saat pikiran anda berpindah ke alam meditasi , otak anda akan berpindah dari gelombang alfa ke beta, yang merupakan awal dari proses relaksasi.
Apa yang anda cari dari alam semesta pagi hari ini ?.Anda dapat memulainya dengan mensyukuri segala berkat mengawali hari yang baru dan meresapi segala positif aspek dari alam semesta, CINTA, KEDAMAIAN ,KEBIJAKSANAAN, KETENANGAN, MEMAAFKAN Dupa/ hio wangi memberiakn simbol dari pemurnian saat anda menghirup nafas positif yang merasuki tubuh dan mengeluarkan energi negatif. Kerang membantu anda untuk memandu pikiran saat kecil kepada suatu tempat yang indah dan damai di tepi pantai maupun danau. Sedangkan lilin yang menyala mengingatkan kita yang merupan bagian dari alam dan kepada pencita alam semesta. Anda dapat melakukan meditasi dalam posisi apapun yang membuat anda rileks , namun saya anjurkan tidak dalam posisi berbaring , karena akan membuat anda tertidur . Biarkan anda bernafas teratur, perlahan dan rileks. Menarik nafas energi positif dan hembuskan energi negatif . hembuskan kekuatiran dan ketakuatan anda. Rasakan diri anda bersatu dengan alam semesta. Rasakan diri anda bertambah rileks. Anda akan merasakan bahwa hari yang akan dilalui akan lebih rileks untuk dinikmati.

Rabu, 06 April 2011

Ajaran dan Jati dirinya Nabi Khidir

Nabi Khidir merupakan orang yang sangat khusus, karena beliau adalah salah satu hamba Allah yang ditunda kematiannya dan masih diberi rejeki. Selain itu beliau diutus untuk  memberi pelajaran Makrifat kepada Para Wali, para Sufi, maupun kepada orang  yang dengan tekun mendekatkan diri kepada Allah.
Nabi Khidir as mengajarkan ilmu tentang Makrifat, ada yang menyebutkan beliau juga mengajarkan ilmu Laduni. Banyak orang yang ingin bertemu dengan beliau, terutama para penganut Tarikat, ataupun mereka yang ingin berguru kepada beliau. Kesalahan terbesar mereka adalah karena mereka ingin bertemu, seharusnya jangan punya keinginan untuk bertemu, biarkanlah beliau yang menemui kita.
Dalam beberapa riwayat, Nabi Khidir memiliki Ciri-ciri fisik yang tidak dimiliki oleh orang lain, yaitu: jempol tangan kanan tidak bertulang, beliau selalu membawa tongkat, perawakan beliau lebih tinggi dari kebanyakan kita.
Al-Khir (Arab:الخضر, Khar, Khaer, al-Khair) keterangan mengenai beliau terdapat dalam Al Quran   Surah Al-Kahfi ayat 65-82.  dan beberapa hadist.
“Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel, Khidr dianggap sebagai salah satu nabi dari empat nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Idris (Enoch), Ilyas (Elias), dan Isa (Jesus).
Khidr abadi karena ia dianggap telah meminum air kehidupan. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Khidr adalah masih sama dengan seseorang yang bernama Elia. Ia juga diidentifikasikan sebagai St. George. Diantara pendapat awal para cendikiawan Barat, Rodwell menyatakan bahwa “Karakter Khidr dibentuk dari Jethro.”
Dalam kisah literatur Islam,  satu orang bisa bermacam-macam sebutan nama dan julukan yang telah disandang oleh Khidr. Beberapa orang mengatakan Khidr adalah gelarnya;  yang lainnya menganggapnya sebagai nama julukan.  Khidr telah disamakan dengan St. George, dikenal sebagai “Elijah versi Muslim” dan juga dihubungkan dengan Pengembara abadi.
Para cendikiawan telah menganggapnya dan mengkarakterkan sosoknya sebagai orang suci, nabi, pembimbing nabi yang misterius dan lain lain.
Al-Khir secara harfiah berarti  ‘Seseorang yang Hijau’ melambangkan kesegaran jiwa, warna hijau melambangkan kesegaran akan pengetahuan “berlarut langsung dari sumber kehidupan.” Dalam situs Encyclopædia Britannica, dikatakan bahwa Khidr memiliki  sebuah nama, yang paling terkenal adalah Balyā bin Malkān.
Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah al-Arsy, Segitiga Bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Ditengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Khidr bertahta sebagai penjaga sumber air kehidupan tersebut.
    Teguran Allah kepada Musa
Kisah Musa dan Khir dituturkan oleh Al-Qur’an dalam Surah Al-Kahfi  ayat 65-82. Menurut Ibnu Abbas, Ubay bin Ka’ab menceritakan bahwa beliau mendengar nabi Muhammad bersabda: “Sesungguhnya pada suatu hari, Musa berdiri di khalayak Bani Israil lalu beliau ditanya, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Jawab Nabi Musa, “Aku” Lalu Allah menegur Nabi Musa dengan firman-Nya, “Sesungguhnya di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”
Lantas Musa pun bertanya, “Wahai Tuhanku, dimanakah aku dapat menemuinya?” Allah pun berfirman, “Bawalah bersama-sama kamu seekor ikan di dalam sangkar dan sekiranya ikan tersebut hilang, di situlah kamu akan bertemu dengan hamba-Ku itu.” Sesungguhnya teguran Allah itu mencetuskan keinginan yang kuat dalam diri Nabi Musa untuk menemui hamba yang shalih itu. Di samping itu, Nabi Musa juga ingin sekali mempelajari ilmu dari Hamba Allah tersebut.
Nabi Musa kemudiannya menunaikan perintah Allah itu dengan membawa ikan di dalam wadah dan berangkat bersama-sama pembantunya yang juga merupakan murid dan pembantunya, Yusya bin Nun.
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah batu dan memutuskan untuk beristirahat sejenak karena telah menempuh perjalanan cukup jauh. Ikan yang mereka bawa di dalam wadah itu tiba-tiba meronta-ronta dan selanjutnya terjatuh ke dalam air. Allah SWT membuatkan aliran air untuk memudahkan ikan sampai ke laut. Yusya` tertegun memperhatikan kebesaran Allah menghidupkan semula ikan yang telah mati itu.
Selepas menyaksikan peristiwa yang sungguh menakjubkan dan luar biasa itu, Yusya’ tertidur dan ketika terjaga, beliau lupa untuk menceritakannya kepada Musa Mereka kemudiannya meneruskan lagi perjalanan siang dan malamnya dan pada keesokan paginya,
Ibn `Abbas berkata, “Nabi Musa sebenarnya tidak merasa letih sehingga baginda melewati tempat yang diperintahkan oleh Allah supaya menemui hamba-Nya yang lebih berilmu itu.” Yusya’ berkata kepada Nabi Musa,
“Tahukah guru bahwa ketika kita mencari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak lain yang membuat aku lupa untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu kembali masuk kedalam laut itu dengan cara yang amat aneh.” (Surah Al-Kahfi : 63)
Musa segera teringat sesuatu, bahwa mereka sebenarnya sudah menemukan tempat pertemuan dengan hamba Allah yang sedang dicarinya tersebut. Kini, kedua-dua mereka berbalik arah untuk kembali ke tempat tersebut yaitu di batu yang menjadi tempat persinggahan mereka sebelumnya, tempat bertemunya dua buah lautan.
Musa berkata, “Itulah tempat yang kita cari.” Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. (Surah Al-Kahfi : 64)
Terdapat banyak pendapat tentang tempat pertemuan Musa dengan Khidir. Ada yang mengatakan bahwa tempat tersebut adalah pertemuan Laut Romawi dengan Parsia yaitu tempat bertemunya Laut Merah dengan Samudra Hindia. Pendapat yang lain mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di tempat pertemuan antara Laut Roma dengan Lautan Atlantik. Di samping itu, ada juga yang mengatakan bahwa lautan tersebut terletak di sebuah tempat yang bernama Ras Muhammad yaitu antara Teluk Suez dengan Teluk Aqabah di Laut Merah.
     Persyaratan belajar
Setibanya mereka di tempat yang dituju, mereka melihat seorang hamba Allah yang berjubah putih bersih. Nabi Musa pun mengucapkan salam kepadanya. Khidir menjawab salamnya dan bertanya, “Dari mana datangnya kesejahteraan di bumi yang tidak mempunyai kesejahteraan? Siapakah kamu” Jawab Musa, “Aku adalah Musa.” Khidir bertanya lagi, “Musa dari Bani Isra’il?” Nabi Musa menjawab, “Ya. Aku datang menemui Tuan supaya Tuan dapat mengajarkan sebagian ilmu dan kebijaksanaan yang telah diajarkan kepada Tuan.”
Khidir menegaskan, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup bersabar bersama-samaku.” (Surah Al-Kahfi : 67) “Wahai Musa, sesungguhnya ilmu yang kumiliki ini ialah sebahagian daripada ilmu karunia dari Allah yang diajarkan kepadaku tetapi tidak diajarkan kepadamu wahai Musa. Kamu juga memiliki ilmu yang diajarkan kepadamu yang tidak kuketahuinya.”
Nabi Musa berkata, “Insya Allah tuan akan mendapati diriku sebagai seorang yang sabar dan aku tidak akan menentang tuan dalam sesuatu urusan pun.” (Surah Al-Kahfi : 69)
Dia (Khidir) selanjutnya mengingatkan, “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri menerangkannya kepadamu.” (Surah Al-Kahfi : 70)
     Perjalanan Khidr dan Musa
Nabi Musa mengikuti Nabi Khidir dan terjadilah, peristiwa yang menguji diri Musa yang telah berjanji bahwa Nabi Musa tidak akan bertanya mengenai sesuatu tindakan  Nabi Khidir.   Setiap tindakan Nabi Khidir a.s. itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.
Peristiwa ketika  Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka ditumpangi . Nabi Musa bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir mengingatkan akan janji Nabi Musa, dan Nabi Musa meminta maaf karena lalai mengingkari janji  untuk tidak bertanya mengenai tindakan Nabi Khidir.
Ketika  mereka tiba di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh bocah yang sedang bermain dengan teman sebayanya. Dan lagi-lagi Nabi Musa bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan beliau diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap  yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.
Mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu Perkampungan. Sikap penduduk Kampung itu tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh Nabi Musa untuk  memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak . Nabi Musa tidak kuasa untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini.
Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa beliau tidak dapat menerima Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan  bersama dengan Nabi Khidir.
Nabi Khidir menguraikan  mengapa beliau melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa bertanya.
Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang suka merampas perahu miliki rakyatnya.
Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa beliau membunuh seorang anak karena kedua orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.
Kejadian yang ketiga , Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dinding diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya. Dipercaya tempat tersebut berada di negeri Antakya, Turki.
Akhirnya Nabi Musa as. sadar hikmah dari setiap perbuatan yang telah dikerjakan Nabi Khidir. Akhirya mengerti pula Nabi Musa dan merasa amat bersyukur karena telah dipertemukan oleh Allah dengan seorang hamba Allah yang shalih yang dapat mengajarkan kepadanya ilmu yang tidak dapat dituntut atau dipelajari yaitu ilmu ladunni. Ilmu ini diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Nabi Khidir yang bertindak sebagai seorang guru yang memberikan nasihat dan menyampaikan ilmu seperti yang diminta oleh Nabi Musa.
Saat mereka di dalam perahu yang ditumpangi, datanglah seekor burung lalu hinggap di ujung perahu itu. Burung itu meneguk air dengan paruhnya, lalu Nabi Khidir berkata, “Ilmuku dan ilmumu tidak berbanding dengan ilmu Allah, Ilmu Allah tidak akan pernah berkurang seperti air laut ini karena diteguk sedikit airnya oleh burung ini.”
Sebelum berpisah, Khidir berpesan kepada Musa: “Jadilah kamu seorang yang tersenyum dan bukannya orang yang tertawa. Teruskanlah berdakwah dan janganlah berjalan tanpa tujuan. Janganlah pula apabila kamu melakukan kekhilafan, berputus asa dengan kekhilafan yang telah dilakukan itu. Menangislah disebabkan kekhilafan yang kamu lakukan, wahai Ibnu `Imran.

Sabar Itu Indah

Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi pelbagai
kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang
besar. Karena itu, jika kita tidak bersabar, maka apa yang bisa kita lakukan.7
Apakah Anda memiliki solusi lain selain bersabar? Dan apakab Anda
mengetahui senjata lain yang dapat kita gunakan selain kesabaran?
Konon, seorang pembesar negeri ini memiliki 'ladang gembalaan' dan
'lapangan' yang selalu ditimpa musibah; setiap kali selesai dari satu kesulitan,
kesulitan yang lain selalu datang mengunjunginya. Meski demikian, ternyata
ia tetap berlindung di balik perisai kesabaran dan mengenakan tameng
keyakinan kepada Allah.
Demikian itulah orang-orang mulia dan terhormat bertarung melawan
setiap kesulitan dan menjatuhkan semua bencana itu terkapar di atas tanah.
Syahdan, ketika menjenguk Abu Bakar yang sedang terbaring sakit,
para sahabat berkata kepadanya, "Bolehkah kami panggilkan seorang tabib
untuk mengobatimu?"
"Seorang tabib telah memeriksaku!," jawab Abu Bakar.
Para sahabat pun bertanya, "Lalu apa yang ia katakan?"
la berkata, "Sesungguhnya aku boleh melakukan apa saja yang aku mau."
Bersabarlah karena Allah! Dan sebaiknya Anda bersabar sebagaimana
kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan, mengetahui tempat
kembali yang baik, mengharap pahala, dan senang mengingkari kejahatan.
Seberapa pun besar permasalahan yang Anda hadapi, tetaplah bersabar.
Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan
kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap
kesulitan itu ada kemudahan.
Saya pernah membaca biografi sejumlah orang terkenal, dan saya
tertegun dengan besarnya kesabaran dan agungnya ketabahan mereka.
Deraan musibah itu mereka anggap sebagai tetesan air dingin yang memercik
di kepala mereka. Mereka tak tergoyahkan laksana gunung, dan menancap
jauh ke dalam kebenaran. Dalam waktu singkat mereka dapat melupakan
semua kesedihan itu dan wajah mereka kembali berbinar menyorotkan cahaya
kemenangan. Bahkan, ada satu di antara mereka yang tidak hanya cukup
bersabar, namun justru menghadang semua bencana itu dan berteriak lantang
di hadapan musibah-musibah itu sambil menyatakan tantangannya

Perbanyaklah Istighfar Karena Allah Maha Pengampun!

{Maka, aku katakan kepada mereka: "Mohon ampunlah kepada Rabb-mu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya
untukmu sungai-sungai."}(QS. Nuh: 10-12)
Perbanyaklah membaca istighfar agar Anda dapat menemukan jalan
keluar, mendapatkan ketenangan batin, harta yang halal, keluarga yang
salih, dan hujan yang deras.
Allah berfirman,
{Dan, hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-
Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada ivaktu yang
telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai
keutamaan (balasan) keutamaannya.}
(QS. Hud: 3)
Dalam sebuah hadits disebutkan: "Barangsiapa memperbanyak istighfar,
niscaya Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kecemasan dan akan
membukakan pintu keluar dari setiap kesempitan."
Anda harus banyak membaca sayyidul istighfar, sebagaimana termuat
dalam hadits Shahih Bukhari:
"Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah selain Engkau. Engkau
ciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan menjalankan semua
janjiku untuk-Mu dengan segala kemampuanku. Aku berlindung kepada-
Mu dari keburukan yang aku lakukan. Aku kembali kepada-Mu dengan
segala nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah
aku karena tidak ada yang memberi ampunan terhadap dosa-dosa kecuali
Engkau."

Selasa, 05 April 2011

Qadha' dan Qadar

{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri,
melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya.}(QS. Al-Hadid: 22)
Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan
telah disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan.
Maka,
{Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah
ditetapkan oleh Allah bagi kami."}(QS. At-Taubah: 51)
Apa yang membuat Anda benar, maka tak akan membuat Anda salah.
Sebaliknya, apa yang membuat Anda salah, maka tidak akan membuat Anda
benar.
Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan kukuh
bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia,
setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan
dan pahala.
"Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji
oleh-Nya." (Al Hadits)
Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan
suatu penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah
terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan
segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat
sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.
Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah
orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka
terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi
Maha Lapang.
{Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan
ditanyai.}(QS. Al-Anbiya: 23)
Syaraf-syaraf Anda akan tetap tegang, kegundahan jiwa Anda tak akan
reda, dan kecemasan di dada Anda tak akan pernah sirna, sebelum Anda
benar-benar beriman terhadap qadha' dan qadar.
Tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua hal yang akan
Anda temui. Maka, jangan biarkan diri Anda larut kesedihan. Jangan mengira
diri Anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang
akan runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tak
bertiup, atau memelihara kaca agar tak pecah. Adalah tak benar bila semua
itu dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu, karena apa yang telah
digariskan akan terjadi. Setiap ketentuan akan berjalan dan semua keputusan
akan terlaksana. Demikianlah "orang bebas memilih; boleh percaya dan tidak"
Anda harus menyerahkan semua hal kepada takdir agar tak ditindas
oleh bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan, percayalah
dengan kebenaran qadha' sebelum Anda dilanda banjir penyesalan! Dengan
begitu, jiwa Anda akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara
yang memang harus ditempuh. Dan bila kemudian terjadi hal-hal yang tidak
Anda inginkan, maka itu pun merupakan bagian dari ketentuan yang memang
harus terjadi. Jangan pula pernah berandai, "Seandainya saja aku melakukan
seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya." Tapi katakanlah, "Allah telah
menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan." (Al-Hadits)

Minggu, 03 April 2011

MENCERAP NURULLOH

               Bismillahirohmanirrohimi

 Dasar-dasar ketauhidan perlu, tetapi sehingga kita akan mengerti maksud dan tujuannya manusia dan siapa kita sebenarnya. mengapa kita disuruh syahadat kemana sasarannya.
LAA ILAAHA ILLALLOH ITU hurufnya 12 dan MUHAMMADAN ROSULULLOH ITU juga terdiri dari 12 huruf, sedangkan 2 kalimat itu gandeng, sehingga kalau dijumlah 24, sedangkan dalam 1 hari satu malam 24 jam. dalam alquran dijelaskan :
ATHIULLOHA WA ATHII’UROSULULLOH : "Taatlah kepada ALLOH dan Taatlah kepada Rosululloh"
Waman Ya’shillaha Warosuuluhu : "Barang siapa yg maksiat kepada alloh dan maksiat kepada RosulNya.
Jadi Alloh dan rosululloh gandeng terus, tetapi kalau menjelang manusia wafat kok hanya bacaan LAA ILAAHA ILLALLOH yang diajarkan sebagaimana ada dalam hadist LAQQINU MAUTAAKUM LAA ILAAHA ILLALLAH pada saat orang mau meninggal ditalqin LAA ILAAHA ILLALLAH
mengapa hanya LAA ILAAHA ILLALLOH saja tidak ditambah MUHAMMADUR ROSULULLAH ..??, apa hadist salah atau rosululloh menyampaikan belum tuntas…???coba sampeyan angan-angan kenapa membaca/ ditalqin LAA ILAAHA ILLALLOH …..ya ????
Hubungan antara alam barzah dgn alam akherat melalui dua syahadat tersebut, dan disini pemahaman kalu kita mau tour kesurga dan neraka …..he…..he….he
PERNAHKAH ANDA BERFIKIR ….?? kenapa orang mau meninggal ditalkin LAA ILAAHA ILLALLAH ..!! saja tidak ditambah MUHAMMADUR ROSULULLAH. RAHASIA APA DIBALIK HADIST ROSULULLAH TSB……????

Mencerap NURULLOH
Didalam diri manusia, ada 2 kehidupan satu kehidupan ruhani/ketauhiddan yg bersumber dari LAA ILAAHA ILALLAH , dan kehidupan jasmani yg bersumber dari TANAH. dua-dua ini harus kita perhatikan diberi makanan, dan jenis makanannya berbeda pula.
Didalam ALAM DUNIA, Ruhani adalah mahluk yg Asing, dan di ALAM malakut, jasmani adalah mahluk asing, kita harus bisa menempatkan sesuai dengan porsinya. apakah bisa dialam malakut kita membawa jasmani kita? Tidak bisa, dan dialam dunia apakah ruhani kita bisa hidup bisa asalkan, ada bentuk yg ditempati yaitu bentuknya adalah manusia ( gabung dengan jasmani), pengertian ini sering didalam disindir dalam alquran, tetapi beberapa ahli dhohir tidak memahami maksud yg terkandung didalamnya.

Kalau kita ingin memahami alam malakut kita harus tinggalkan jasmani kita( Fanakan jasmani ), Sedangkan kendaraan adalah dzikir untuk menuju alam malakut/alam barzah, tidak mungkin kita tour kesana membawa jasmani kita, karena bahan dasarnya berbeda. dan ini harus difahami. karena kalau kita menggunakan alat jasmani termasuk akal dan pikir tidak mampu menjangkaunya.
Dan untuk memahami alam malakut/alam nur, maka ruhani kita harus mampu mengeluarkan NUR, supaya kita mengenal nur-nur yg lainnya, Supaya ruhani ber-NUR kita harus mampu MENCERAP NURULLAH, kalau tidak bisa kita tidak bisa menyaksikan alam nur. AWAS MODE ON

Sebenarnya ALLOHU AKBAR, ALLAHU, ALHAMDULILLAH, SUBHANAALLAH ITU adalah NUR, dan semua ayat-ayat alquran itu adalah NUR, akan tetapi sumber dari segala nur itu adalah LAA ILAHA ILALLAH. jadi kalau kita wiridan diatas berarti MENCERAP NURULLAH sebanyak mungkin masuk kedalam ruhani kita, yg akhirnya hidup kita menjadi tenang. tetapi kalau kita hanya sekedar membaca tanpa tujuan, ya hasilnya tidak maksimal, lha kita lakukan tidak tahu sasarannya.
Dan ini ibadah sirri ( rahasia tidak perlu ditampakkan ) hanya orang-orang tertentu saja yg bisa mengerti aktifitas ruhani sampeyan awas MODE TETAP ON
Dan ini membutukan waktu yg lama, sampai ajalmu tiba. dan dalam menjalani ini sampeyan2 diuji dengan bahtera kehidupan dunia, kira2 mampu anda menanam benih nur ini menjadi manusia yg berperilaku terpuji ( seperti muhammad ) kalau ini kalian lakukan dengan istiqomah insya allah derajat sampeyan akan diangkat sedikit demi sedikit untuk lebih mengenal alloh. sabda rosulullah " Yang dinamakan hidup adalah hidupnya hati yg selalu berdzikir"

Ingat Cahaya Allah itu tidak kelihatan di dahi seperti toh hitam, kalau kelihatan hitam di dahi, karena kelamaman sujud itu sih bagus, tetapi kalau hitamnya karena digosok-gosokan juga bisa hitam. Dalam surat ALfatih 29 .
"Tanda-tanda mereka tampak pd muka mereka dari bekas sujud "
ini karena di maknai secara dhohir/ kulit bekas sujud itu ada toh hitam dikarenakan kena tikar atau sajadah, maksudnya atsar sujud itu kening mengeluarkan NUR, bukan hitam didahi.
Orang-orang sudah terlatih dengan dzikir sirri, akan berdampak juga pada aktifitas jasmani, sehingga aktifitas jadi baik dalam kemasyarakatan, dan pada saat meninggal pun ada kalanya dimana NUR LAA ILAHA ILALLAH kembali ke ila hirobbi, yang tinggal adalah bangkai berbentuk manusia sampai-sampai ulat pun tak mau memakan bangkai tersebut. sampai puluhan tahun, itu adalah berkat kita mampu MENCERAP NURULLAH.

Kalau saudara dan saya mempunyai cahaya yg kecil, maka menyinari alam malakut ya kecil, kalau cahaya besar ya besar, jadi semua kembali ke diri kita masing-masing dalam MUJAHADAH. ya mendingan dari pada yg lainya tidak bercahaya bahkan ada yg ruhani peteng sekali / hitam dan membuka rahasia alquran yg ada sesuai akal pikir saja, tak lebih.

Semoga Manfaat