Menurut sebagian ulama Tasawuf , dzikir itu terbagi menjadi tiga derajat atau tingkatan, yaitu :Dzikir Lisan, dzikir hati dan dzikir sir.
1 . DZIKIR LISAN,
yaitu dzikir nafi dan istbat dengan kalimat Laa ilaaha illa Allah.
"Fa'lam annahu, Laa ilaha illa Allah wastaghfir lidzanbik"
Artinya : "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu."
Pada ayat tersebut terdapat urusan nafi dan istbat, bahwa yang dinafikan disinilah adalah menghapus segala yang bersifat ketuhanan, seperti aku gagah, aku kuat, aku hebat, aku berilmu, nah, dengan zikir lisan ini kita menafikan dan mengistbatkan dalam hati kita, bahwa tidak ada yang gagah, yang hebat, yang kuat dan yang pintar, kecuali Allah. Oleh karena itu dzikir lisan ini adalah sebuah metode atau cara untuk memangkas atau menghapus semua sifat ketuhanan, yaitu sifat ke Akuan dalam dirika kita.
Jadi ketika kita berzikir lisan dengan mengucapkan kalimat LAA ILAHA ILLA ALLAH dalam hati kita menafikan dan mengistbatkan, bahwa tidak ada yang gagah kecuali Allah dan sebagainya serta di tasdiq kan dalam hati.
Dzikir lisan atau dzikir nafi dan istbat ini biasa disebut dzikir zohir, karena di ucapkan dengan lidah, tetapi apabila dzikir ini tidak disertai dengan hati yang tidak dibarengi tasdiq, maka orang yang melakukan dzikir ini dianggap sebagai amalan biasa danbelum termasuk iman.
2. DZIKIR HATI
Dzikir ini adalah dzikir qolbi, yaitu dzikir yang di ucapkan dalam ha ti. Orang yang berdzikir dengan hati adalah orang yang pada hatinya telah di tuangi Allah dengan Nur yang terpancar dari kebersihan hatinya, tidak banyak orang yang memperoleh zikir ini, karena dzikir hati adalah ilham dari Allah Swt. yang disertakan dengan tasdiq yaitu memandang, akan af'al Allah, sifat Allah, dan Asma' Allah.
Dzikir hati ini kita mengucapkan kalimat Allah atau Allahu didalam hati yang telah di sertakan tasdiq, yaitu hati telah menyambung dengan Allah, zikir ini adalah buah darizikir lisan.
Orang yang berzikir dalam hati seolah-olah ia telah memandang wajah Allah.
3 . Dzikir Sir
Dzikir sir atau dzikir yang menggunakan isyarat. Cara dzikir ini adalah mengikuti jalannya nafas yang turun naik dengan melafazhkan kalimat HUW yang menyatakanDIA adalah Allah yang tunggal, kalimat Huw yang dilaksanakan mengandung arti, yaitu Dia (ALLAH) yang melakukan, yaitu menghubungkan segala sesuatu, seperti, gerak, perkataan dan lain dengan af'al nya Allah. Tidak ada yang bergerak melainkan dengan Dia (Allah), tiada yang berkata kecuali dengan Allah.
Tujuan dari dzikir sir adalah menuju kemanunggalan atau keesaan (Ahad), yaitu dengan menggunakan rasa atau haq, yaitu merasakan adanya haq Allah pada diri kita, karena jika kita tidak merasakan bahwa didalam diri kita itu ada Allah atau haq nya Allah, maka kita belum mengenal Allah atau bermakrifat. Dzikir sir ini adalah tingkat rahasia dasar, tidaklah sanggup lidah mengucapkannya karena ia mengikuti Nur yang dikirim Allah ke dalam hati
1 . DZIKIR LISAN,
yaitu dzikir nafi dan istbat dengan kalimat Laa ilaaha illa Allah.
"Fa'lam annahu, Laa ilaha illa Allah wastaghfir lidzanbik"
Artinya : "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu."
Pada ayat tersebut terdapat urusan nafi dan istbat, bahwa yang dinafikan disinilah adalah menghapus segala yang bersifat ketuhanan, seperti aku gagah, aku kuat, aku hebat, aku berilmu, nah, dengan zikir lisan ini kita menafikan dan mengistbatkan dalam hati kita, bahwa tidak ada yang gagah, yang hebat, yang kuat dan yang pintar, kecuali Allah. Oleh karena itu dzikir lisan ini adalah sebuah metode atau cara untuk memangkas atau menghapus semua sifat ketuhanan, yaitu sifat ke Akuan dalam dirika kita.
Jadi ketika kita berzikir lisan dengan mengucapkan kalimat LAA ILAHA ILLA ALLAH dalam hati kita menafikan dan mengistbatkan, bahwa tidak ada yang gagah kecuali Allah dan sebagainya serta di tasdiq kan dalam hati.
Dzikir lisan atau dzikir nafi dan istbat ini biasa disebut dzikir zohir, karena di ucapkan dengan lidah, tetapi apabila dzikir ini tidak disertai dengan hati yang tidak dibarengi tasdiq, maka orang yang melakukan dzikir ini dianggap sebagai amalan biasa danbelum termasuk iman.
2. DZIKIR HATI
Dzikir ini adalah dzikir qolbi, yaitu dzikir yang di ucapkan dalam ha ti. Orang yang berdzikir dengan hati adalah orang yang pada hatinya telah di tuangi Allah dengan Nur yang terpancar dari kebersihan hatinya, tidak banyak orang yang memperoleh zikir ini, karena dzikir hati adalah ilham dari Allah Swt. yang disertakan dengan tasdiq yaitu memandang, akan af'al Allah, sifat Allah, dan Asma' Allah.
Dzikir hati ini kita mengucapkan kalimat Allah atau Allahu didalam hati yang telah di sertakan tasdiq, yaitu hati telah menyambung dengan Allah, zikir ini adalah buah darizikir lisan.
Orang yang berzikir dalam hati seolah-olah ia telah memandang wajah Allah.
3 . Dzikir Sir
Dzikir sir atau dzikir yang menggunakan isyarat. Cara dzikir ini adalah mengikuti jalannya nafas yang turun naik dengan melafazhkan kalimat HUW yang menyatakanDIA adalah Allah yang tunggal, kalimat Huw yang dilaksanakan mengandung arti, yaitu Dia (ALLAH) yang melakukan, yaitu menghubungkan segala sesuatu, seperti, gerak, perkataan dan lain dengan af'al nya Allah. Tidak ada yang bergerak melainkan dengan Dia (Allah), tiada yang berkata kecuali dengan Allah.
Tujuan dari dzikir sir adalah menuju kemanunggalan atau keesaan (Ahad), yaitu dengan menggunakan rasa atau haq, yaitu merasakan adanya haq Allah pada diri kita, karena jika kita tidak merasakan bahwa didalam diri kita itu ada Allah atau haq nya Allah, maka kita belum mengenal Allah atau bermakrifat. Dzikir sir ini adalah tingkat rahasia dasar, tidaklah sanggup lidah mengucapkannya karena ia mengikuti Nur yang dikirim Allah ke dalam hati
Metode Pelatihan |
Pelatihan ini menggunakan dua metode:
Metode di atas kemudian diaplikasikan ke dalam tiga tahapan :
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar