Senin, 16 Mei 2011

DZIKRULLOH


Kita diperintah menegakkan sholat, lalu apakah perlunya kita menegakkan sholat ?
Didalam Al Qur-an diterangkan :
WA-AQIMISH SHOLAATA LIDZIKRII. ( Q.S. Thoha / 20 / Ayat 14 )
Artinya : " Dan tegakkanlah sholat untuk dzikir kepadaKu ".

Jadi perlunya ialah : ( LIDZIKRII ) : " untuk dzikir kepadaKU ".

Adapun dzikir itu bermacam-macam :

1. Ada dzikir dengan lesan.
Sebagaimana tersebut dalam Al Qur-an :
 IDZA DZUKIROLLOOHU WAJILAT QULUUBUHUM.
( Q.S. Al Haj / 22 / Ayat 35 ).
Artinya :" Ketika disebut Nama Alloh, bergetarlah hatinya ".
Jadi ketika Asma Alloh disebut dengan lesan maka bergetarlah hatinya.
Jadi ini adalah dzikir secara lesan.

2. Ada dzikir dengan hati.
Sebagaimana diterangkan dalam Al Qur-an :
WADZKUR ROBBAKA FII NAFSIKA TADLORRU`AN WAKHIIFATAN WADUUNAL JAHRI MINAL QOULI
( Q.S. Al A'rof / 7 / Ayat 205 ).

Artinya : " Dzikirlah kepada Tuhanmu didalam hatimu dengan ndepe-ndepe ( merendahkan diri / tunduk ) dan merasa takut, dan tidak dengan jahar dari ucapan ".

Ayat ini menerangkan bahwa dzikir dengan hati itu :
·         Ada dzikir jahar ( dzikir dengan hati dan dengan lesan ).
·         Dan ada dzikir sirri ( dzikir dengan hati 

Adapun penjelasannya masing-masing ialah :
a). Dzikir Sirri ( dzikir dengan hati saja ).

Perintah dzikir sirri ini disebutkan dalam Al Qur-an :

WADZKUR ROBBAKA FII NAFSIKA TADLORRU'AN WAKHIIFATAN WADUNAL JAHRI.
( Q.S. Al A'rof / 7 / Ayat 205 ).
Artinya :" Dzikirlah kepada Tuhanmu didalam hatimu dengan ndepe-ndepe (merendahkan diri / tunduk/ ndingkluk) dan merasa takut, dan tidak dengan jahar ".
                        
" Dengan merendahkan diri (sarono ndepe-ndepe / ndingkluk) ".
 " Dengan merasa takut ".
 " Dan bukan dzikir jahar ".

Tapi kadang-kadang waktu dzikir sirri itu kelihatannya tadlorru' ( menunduk ) tapi ternyata ngantuk, atau kadang-kadang diwaktu jum`atan duduknya didepan khotib, kelihatannya dzikir sirri, ternyata juga tidak tadlorru' tapi ngantuk.

b). Dzikir Jahar ( Dzikir dengan hati dan dengan lesan ).

Ini diterangkan dalam lanjutan ayat diatas :
MINAL QOULI ( Q.S. Al A'rof / Ayat 205 ).  Artinya : " Dari ucapan ".
 Jadi ada dzikir jahar dan ada dzikir sirri.

3. Ada lagi dzikir haal ( dzikir dengan tingkah ).

Dzikir haal / dzikir tingkah itu bukan dzikir hati dan juga bukan dzikir lesan.
Adapun dzikir haal / dzikir tingkah ini adalah badannya yang dzikir; dzikir dengan berdiri, dzikir dengan duduk, dan dzikir dengan berbaring, sebagaimana tersebut dalam Al Qur-an :
YADZKURUUNALLOOHA QIYAAMAN WAQU'UUDAN WA'ALAA JUNUUBIHIM ( Q.S. Ali Imron / 3 / Ayat 191 )
Artinya : " Dzikir kepada Alloh dengan berdiri dan dengan duduk dan dengan berbaring ".

Jadi dzikir itu bermacam-macam ; badan bisa dzikir, lesan bisa dzikir, dan hati juga dzikir.

Sehingga dzikir :
- Ada dzikir dengan lesan ( Kalamul `Ibaarot).
- Ada dzikir dengan hati ( Kalamudh dhonni ).
- Dan ada dzikir dengan tingkah ( Kalamul isyaaroh ).

Adapun perintah dzikir yang ada dalam Al Qur-an :
WA-AQIMISH SHOLAATA LIDZIKKRII. ( Q.S. Thoha / 20 / Ayat 14 )
ini maksudnya dzikir dengan menggunakan apa ?

Sholat itu adalah : (SHILLATUN) artinya : hubungan.
(SHILLATUN ILALLOOH) artinya : Hubungan kepada Alloh .

Adapun yang dimaksud dzikir dalam ayat ini adalah dzikir yang meliputi :
1.   Dzikir dengan lesan. Yakni diwaktu sholat, lesan mengucap " Alloohu Akbar ".
2.   Dzikir dengan hati.   Yakni diwaktu sholat, hati ingat kepada Alloh, hatinya tidak keluyuran.
3.   Dzikir dengan hal.  Yakni dzikir dengan anggota badan :
     – Badan berdiri mengisyaratkan huruf ( alif )
     – Ruku` mengisyaratkan huruf ( lam )
     – Sujud juga mengisyaratkan huruf ( lam )
     – Kemudian duduk mengisyaratkan huruf ha' )

Dan huruf-huruf tersebut yakni : Huruf alif, huruf lam, huruf lam kedua, dan huruf ha', apabila digandeng maka bunyinya menjadi lafadh (ALLOH).

Maka sholat yang memakai kalamul isyarat ( berdiri, ruku', sujud dan duduk ) itu apabila kita lihat bunyinya juga lafadh :(ALLOH).

Dan tingkah berdiri, ruku', sujud, dan duduk, bila digandeng maka menjadi sholat. 
    
Jadi sholat itu ialah ibadah yang meliputi :
(MA`RIFATUN BIL QOLBI)
(QOULUN BIL LISAANI)
(`AMALUN BIL ARKAANI).

Tidak berbeda 'luar' dengan 'dalam' nya, dan tidak berbeda 'dalam' dengan 'luar' nya, kedua-duanya itu sama-sama : AQIMISH SHOLAATA LIZDIKRII.

Makanya tidak ada dzikir yang seperti sholat , karena sholat adalah dzikir yang meliputi keseluruhan, yaitu meliputi dzikir dengan lesan, dzikir dengan hati, dan dzikir dengan tingkah.

Jadi sholat itu adalah dzikir 'luar' dan 'dalam', dzikir 'dalam' dan 'luar'. 
Apabila 'yang luar' mengucap " Alloohu Akbar ", meskipun dengan berdiri, ruku', sujud dan duduk, akan tetapi kalau hatinya itu ngelencer kemana-mana maka itu namanya ' yang dalam ' tidak ikut dzikir, tidak ikut sholat. Dan sholat yang seperti ini adalah sholat yang tidak sempurna, atau sholat yang tidak meliputi :
QOULUN BIL LISAANI, `AMALUN BIL ARKAANI, MA`RIFATUN BIL QOLBI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar