Sabtu, 17 November 2012

MENCINTAI DIRI


Tiap-tiap manusia sudah tentu cinta akan dirinya. Hal ini diterangkan oleh Imam Ghozali R.A.
ANNAL INSAANA LAA YAKHFA ANNAHU YUHIBBU NAFSAHU
Artinya:" Sesungguhnya manusia tidak samar, bahwa sesungguhnya dia manusia, mesti cinta akan dirinya ".
           
Adapun bukti bahwa manusia itu cinta akan dirinya.
 
1. Bila ada photo satu album dan dilihat-lihat ada photo dirinya yang berjejer dengan orang lain. Setelah dilihat-lihat dan ketemu, maka waktu memandang photo dirinya sangat lama memandangnya, dan kalau memandang photo lainnya maka memandangnya itu menitan bahkan detikan (sebentar). Dan bila memandang photonya itu ternyata pantas dan senang, itu adalah alamat bahwa manusia itu cinta akan dirinya.
 
2. Bukti bahwa manusia itu cinta akan dirinya, jika ia ternyata dicacat, dihina, maka timbul tidak terima, tidak ridlo.
 
3. Adanya manusia itu cinta akan istrinya, adalah bukti bahwa dia cinta akan dirinya, sebab istrinya adalah ladang bagi dirinya. Jadi masih ada hubungannya dengan dirinya.
4. Adanya manusia itu cinta akan anaknya, adalah disebabkan anak itu lestarinya dirinya sendiri. Jadi tetap artinya adalah mencintai akan dirinya sendiri. Dan adanya orang tua mencintai anak, sebab anak itu TSAMROTUL QOLBI (Anak itu buahnya hati). Sebagaimana tersebut dalam hadist nabi yang berbunyi:
QOLAA ROSUULULLOHI SHOLLALLOOHU ALAIHI WASALLAM.
ANNAA LIKULLI SYAJAROTUN TSAMROTUN, WA TSAMROTUL QOLBI AL WALADU
Artinya: Bersabda Rosululloh SAW.Sesungguhnya setiap pohon itu ada buahnya dan buahnya hati adalah anak".
 
Jadi mencintai anak, itu tidak lepas dari mencintai dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar